MAKALAH
SEJARAH ‘ULUMUL QUR’AN
UIN
SUSKA RIAU
Makalah ini ditulis untuk memenuhi
tugas mandiri
mata kuliah ‘Ulumul Qur’an II
Dosen pembimbing: Drs. Ali Akbar M. Si
Penyusun :
MUHAMMAD
FAIZ
NIM:11232104717
JURUSAN TAFSIR HADITS FAKULTAS USHULUDDIN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN
SYARIF KASIM RIAU
2013 M/1434 H
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Segala puji hanya untuk Allah SWT Tuhan Semesta Alam. Sholawat
dan salam tetap tercurahkan dan dilimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, serta keluarga, sahabat, dan pengikutnya.
Segala puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan
segala karunianya sehingga penulis bisa menyelesaikan pembuatan makalah yang
telah diberikan kepada penulis dengan judul “Sejarah Ulumul Qur’an”.
Penulis berharap agar semua pengetahuan dan pengalaman yang
telah penulis peroleh selama penyusunan makalah ini dapat bermanfaat sebagai
bekal dikemudian hari
Akhirnya, atas segala keterbatasan yang dimiliki oleh penulis
apabila terdapat kekurangan dan kesalahan mohon maaf, dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi siapa saja yang hendak menambah wawasan dan pengetahuan,
kepada semua pihak yang telah membantu sehingga terselesaikan dengan baik,
penulis menyampaikan terima kasih .
Pekanbaru, Januari 2013
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR--------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN----------------------------------------------------------
A.
Latar Belakang---------------------------------------------------------------
B.
Rumusan
Masalah------------------------------------------------------------
BAB II
PEMBAHASAN-----------------------------------------------------------
A.
Pengertian dan
Sejarah Ulumul Qur’an--------------------------------------
B.
Beberapa Ruang Lingkup Pembahasan Ulumul Qur’an---------------------
C.
Fase
Perkembangan Ulumul Qur’an-----------------------------------------
D.
Perkembangan
Ulumul Qur’an-----------------------------------------------
BAB III PENUTUP----------------------------------------------------------------
A.
Kesimpulan-------------------------------------------------------------------
B.
Saran-------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an
adalah sumber hukum islam yang pertama.sehingga kita hendaknya harus dapat
memahami tentang kandungan di dalamnya. Al-Qur’an dengan huruf-hurufnya,
bab-babnya, surat-suratnya dan ayat-ayatnya yang sama di seluruh dunia, baik di
Jepang, Brasilia, Iraq dan lain-lain. Andaikata ia bukan dari allah Swt, tentu
terdapat perbedaan yang banyak.
Al-Qur’an
adalah laksana sinar yang memberikan penerangan terhadap kehidupan manusia,
bagaikan pelita yang memberikan cahaya kearah hidayah ma’rifah. Al-Qur’an juga
adalah kitab hidayah dan ijaz (melemahkan yang lain). Ayat-ayatnya tentu
ditetapkan kemudian diperinci dari allah Swt. Yang maha bijaksana dan maha
mengetahui.
Oleh
karena itu kita sebagai umat islam harus benar-benar mengetahui
kandungan-kandungan yang ada didalamnya dari berbagai aspek. Ulumul Qur’an
adalah salah satu jalan yang bisa membawa kita dalam memahami kandungan
Al-Qur’an.
Selain
memahami alqur’an kita juga perlu tau mengetahui bagaimana perkembangan ulumul
qur’an dan siapa saja tokoh-tokoh yang menjadi pendongkrak munculnya ulumul
qur’an. Secara tidak langsung pemikiran merekalah yang mengilhami kita dalam
memaham al-qur’an.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian Ulumul Qur’an dan sejarah. ?
2.
Sebatas
mana ruang lingkup Ulumul Qur’an. ?
3.
Bagaimana
perkembangan Ulumul Qur’an. ?
4.
Siapa
ulama dan apa saja karya-karya mereka yang berhubungan dengan Ulumul Qur’an ?
BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH ULUMUL QUR’AN
A.
Pengertian
dan Sejarah Ulumul Qur’an
Ungkapan
Ulumul Qur’an berasal dari bahasa arab, yaitu Ulum dan Al-Qur’an. Kata Ulum
merupakan bentuk jama’ dari kata Ilmu, ilmu yang dimaksud disini sebagaimana
didefinisikan Abu Syahbah adalah sejumlah materi pembahasan yang dibatasi
kesatuan tema ataupun tujuan. Adapun Al-Qur’an sebagaimana didefinisikan
sebagian ulama adalah kalamullah yang diturunkan kepada Nabi-Nya Muhammad SAW,
yang lafadz-lafadznya mengandung mukjizat, dan ditulis pada mushaf mulai dari
awal Surat Al-Fatihah(1) sampai akhir Surat An-Nas(114). Dengan demikian ,
secara bahasa ulumul qur’an adalah ilmu (pembahasan) yang berkaitan dengan Al
Qur’an.
Adapun
secara definisi umum Ulumul Qur’an adalah sejumlah pembahasan yang berkaitan
dengan Al-Qur’an dan pembahasan itu menyangkut materi-materi yang selanjutnya
menjadi pokok-pokok bahasan Ulumul Qur’an.
Mengenai
kemunculan istilah ulumul qur’an untuk yang pertama kalinya para penulis
menyatakan bahwa Abu Al-Farj Bin Al-Jauzi – lah yang pertama kali memunculkan
kata tersebut pada abad ke-6 H. adapun Az-Zarqani menyatakan bahwa istilah itu
muncul pada abad 5 H, yang disampaikan oleh Al-Hufi (w. 430 H) dalam karyanya
yang berjudul Al-Burhan fi Ulum Al-Qur’an. Dengan merujuk kitab Muqaddimatani
Fi Ulum Al-Qur’an yang dicetak tahun 1954 dan disunting oleh Arthur Jeffri,
berpendapat bahwa istilah ulumul qur’an muncul dalam kitab Al-Mabani fi Nazhm
Al-Ma’ani yang ditulis tahun 425 H.
Kitab
hasil cetakannya mencapai 250 halaman itu menyajikan tentang Makki-madani,
nuzul al qur’an, kondifikasi al qur’an, penulisan mushaf, penolakan terhadap
berbagai keraguan yang menyangkut pengodifikasian al qur’an dan penulisan
mushaf, jumlah surat dan ayat, tafsir, takwil, muhkam mutasyabih, turunnya
Al-Qur’an dengan Tujuh Huruf (Sab’ah Ahruf) dan pembahasan lainnya. Lebih
lanjutnya syahbah mengkritik analisis yang dikeluarkan Az-Zarqani, kritiknya
itu menyangkut penyebutan istilah Ulumul Qur’an dalam kitab Al-Burhan Fi Ulumul
Qur’an yang pertama kali muncul. Ia berpendapat bhwa istilah ulumul
qur’an sudah muncul sejak abad 3 H. yaitu ketika Ibn Al-Marzuban menullis kitab
yang berjudul Al-Hawi Fi Ulum Al-Qur’an.
Banyaknya
ilmu yang ada kaitannya dengan pembahasan Al-Qur’an menyebabkan banyak pula
pembahasan ruang lingkup Ulumul Qur’an. Ilmu-ilmu Al-Qur’an mencapai 77.450.
hitungan itu diperoleh dari hasil perkalian jumlah kalimat Al-Qur’an dengan
empat karena tiap-tiap kalimat dalam Al-Qur’an mempunyai empat makna yaitu
zhahir, batin, hadd, dan mathla.
B. Beberapa Ruang Lingkup Pembahasan
Ulumul Qur’an
1. Persoalan turunnya al-qur’an (nuzul
al-qur’an)
2. Persoalan sanad (rangkaian para
periwayat).
3. Persoalan qira’at ( cara pembacaan
al-qur’an)
4. Persoalan kata-kata al-qur’an.
5. Persoalan makna-makna al-qur’an yang
berkaitan dengan hukum.
6. Persoalan makna al-qur’an yag
berkaitan dengan kata-kata al-quran.
C.
Fase
Perkembangan Ulumul Qur’an
1.
Fase
Sebelum Kodifikasi (Qobl ‘Ashr At-Tadwin)
Pada fase
sebelum kodifikasi, ulumul qur’an telah dianggap sebagai benih yang
kemunculannya sangat diraqsakan sejak masa Nabi. Hal itu ditandai dengan
kegairahan para sahabat untuk mempelajari al-qur’an dengan sungguh-sungguh
terlebih lagi diantara mereka sebagaimana diceritakan oleh Abu Abdurrahman
As-Sulami, memiliki kebiasaan untuk tidak berpindah kepad ayat lain, sebelum
memahami dan mengamalkan ayat yang sedang dipelajarinya.
2.
Fase
Kodifikasi
Sebagaimana
diketahui pada fase sebelum kodifikasi, ulumul qur’an dan ilmu-ilmu lainnya
sebelum dikodifikasikan dalam bentuk kitab atau mushaf, satu-satunya yang sudah
dikodofikasikan pada saat itu hanyalah Al-Qur’an. Hal it uterus berlangsung
sampai ketika Ali Bin Abi Thalib memerintahkan Abu Al-Aswad untuk menulis
nahwu. Perintah Ali inilah yang membuka gerbang pengodifikasian ilmu-ilmu agama
dan bahasa arab, pengodifikasisan itu semakin marak dan meluas ketika Islam
berada di bawah pemerintahan Bani Umayyah dan Abbasyah pada periode-0periode
awal pemerintahannya.
D.
Perkembangan
Ulumul Qur’an
1.
Perkembangan
Ulumul Qur’an Abad II H.
Pada masa
penyusunan ilmu-ilmu agama yang dimulai sejak permulaan abad II H. pada ulama
memberikan prioritas atas penyusunan tafsir sebab sebab tafsir merupakan induk
ulumul qur’an. Diantara ulama abad II. Adalah :
a. Syu’bah Bin Hijjaj
b. Sufyan Bin Umayah
c. Sufyan Ats-Tsauri
d. Waqi’ Bin Al-Jarrh
e. Muqotil Bin Sulaiman
f. Ibn Jarir Ath-Thobari
2.
Perkembangan
Ulumul Qur’an Abad III H.
Pada abad
III selain tafsir dan ilmu tafsir para ulama mulai menyusun beberapa ilmu
Al-Qur’an (ulumul qur’an), diantaranya :
a. Ali Bin Al-Madani, Ilmu Asbab An-Nuzul
b.
Abu
Ubaid Al-Qosimi Bin Salam, Ilmu Nasikh Wa
Al-Mansukh, Ilmu Qiraat, Dan Fadha’il Al-Qur’an
c. Muhammad Bin Ayyub Adh-Dhurraits, Makki Wa Al-Madani
d. Muhammad Bin Khalaf Al-Marzuban, Kitab Al-Hawei Fi Ulum Al-Qur’an
3.
Perkembangan
Ulumul Qur’an Abad IV H.
Pada abad
IV H. Mulai disusun ilmu gharib al-qur’an dan beberapa diantaranya memakai
istilah ulumul qur’an, diantara kitabnya adalah ;
a. Gharib
Al-Qur’an
b. Aja’ib
Ulum Al-Qur’an
c. Al-Mukhtazan
Fi Ulum Al-Qur’an
d. Nukat
Al-Qur’an Ad-Dallah Ala Bayyan Fi Anwa Al-Qur’an Wa Al-Ahkam Al-Munbi’ah’an
Ikhtilaf Al-Anam
e. Al-Astigna’
Fi Ulum Al-Qur’an
4.
Perkembangan
Ulumul Qur’an Abad V H.
Pada abad
ini mulai disusun ilmu-ilmu I’rab al-qur’an dalam satu kitab. Namun demikian
penulisan kitab-kitab ulumul qur’an masih terus dilakukan . ulama masa ini
diantaranya :
a. Ali Bin Ibrahim Bin Sa’id Al-Hufi
b. Abu Amr-Dani
5.
Perkembangan
Ulumul Qur’an Abad VI H.
Pada abad
ini disamping ada ulama yang meneruskan pengembangan ulumul qur’an, juga
terdapat ulama yang mulai menyusun ilmu mubhamat al-qu’an diantaranya :
a. Abu Al-Qosim Bin Abdurrahamn
As-Suhali, Kitab Mubhamat Al-Qur’an
b. Ibn Al-Jauzi, Funun Al-Afnan Fi Aja’ib Al-Qur’an Dan Kitab Al-Mujtab Fi Ulum
Tata’allaq Bi Al-Qur’an
6.
Perkembangan
Ulumul Qur’an Abad VII H.
Pada abad
VII H ilmu-ilmu Al-qur’an terus berkembang dengan mulai tersusunnya ilmu majaz
al-qur’an dan ilmu qira’at. Diantara ulamanya :
a. Alamuddin As-Sakhawi, Hidayat Al-Murtab Fi Mutasyabih
b. Ibn ‘Abd As-Salam / Al Izz, Ilmu
Majaz Al-Qur’an
c.
Abu
Syamah, Al-Mursyid Al-Wajiz Fi Ulum
Al-Qur’an Tata’allaq Bi Al-Qur’an Al-Aziz
7.
Perkembangan
Ulumul Qur’an Abad VIII H.
Pada abad
ini muncullah ulama yang menyusun ilmu-ilmu baru tentang al-qur’an, namun
demikian penulisan kitab-kitab tentang ulumul qur’an tetapo berjalan,
diantaranya:
a. Ibn Abi Al-Isba’, Ilmu
Badu’i Al-Qur’an
b. Ibn Al-Qayyim, Ilmu
Aqsam Al-Qur’an
c. Najmuddin Ath-0thufi, Ilmu
Hujjaj Al-Qur’an
8.
Perkembangan
Ulumul Qur’an Abad IX dan X H.
Pada abad
IX dan permulaan abad XH. Makin banyak karya para ulama tentang ulumul qur’an
pada masa ini ulumul qur’an mencapai kesempurnaan. Diantara ulamanya antara
lain :
a. Jalaludin Al-Bulqini, Mawaqi’ An-Nujum
b. Muhammad Bin Sulaiman Al-Kafiyaji, At-Tafsir
Fi Qowa’id At-Tafsir
c. Jalaludin Abdurrahman Bin Kamaluddin
As-Suyuti, At-Tahbir Fi Ulum At-Tafsir
Setelah
as-suyuti wafat pada tahun 911 H. perkembangan ilmu al-qur’an seolah-olah telah
mencapai puncaknya dan berhenti dengan berhentinya para ulama’dalam
pengembangan ilmu-ilmu al-qur’an keadaan ini berlanjut sampai abad XIII H.
9.
Pengembangan Ulumul Qur’an Abad Abad Modern.
Sebagaimana
penjelasan diatas, bahwa setelah wafatnya imam as-suyuti tahun 911 H, maka
terhentilah gerakan penulisan al-qur’an dan pertumbuhannya sampai abad ke-XIV
H. sebab pada abad ke-XIV H atau pada abad modern ini bangkit kembali kegiatan
penulisan ulumul qur’an dan perkembangan kitab-kitabnya. Hal itu ditengarai
dengan banyaknya ulama’ yang mengarang ulumul qur’an dan menuls kitab-kitabnya,
baik tafsir maupun macam-macamnya kitab ulumul qur’an.
Diantara
para ulama’ yang menulis tafsir/ ulumul qur’an pada abad modern inin adalah
sebagai berikut:
a.
Ad-Dahlawi,
Al-Fauzul Kabir Fi Ushulil Tafsir
b. Thahir Al-Jaziri, At-Tibyan Fi ‘Ulumil Qur’an.
c. Abu Daqiqah, ‘Ulumul Qur’an
d. M. Ali Salamah, Minhajul Furqon Fi ‘Ulumil Qur’an
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ungkapan Ulumul Qur’an berasal dari bahasa arab, yaitu Ulum
dan Al-Qur’an. Kata Ulum merupakan bentuk jama’ dari kata Ilmu, Adapun
Al-Qur’an sebagaimana didefinisikan sebagian ulama adalah kalamullah yang
diturunkan kepada Nabi-Nya Muhammad SAW, yang lafadz-lafadznya mengandung
mukjizat, dan ditulis pada mushaf mulai dari awal Surat Al-Fatihah(1) sampai
akhir Surat An-Nas(114).
Definisi
umum Ulumul Qur’an adalah sejumlah pembahasan yang berkaitan dengan Al-Qur’an
dan pembahasan itu menyangkut materi-materi yang selanjutnya menjadi
pokok-pokok bahasan Ulumul Qur’an.
Banyaknya
ilmu yang ada kaitannya dengan pembahasan Al-Qur’an menyebabkan banyak pula
pembahasan ruang lingkup ulumul qur’an. Ilmu-ilmu Al-Qur’an mencapai 77.450.
Persoalan turunnya al-qur’an (nuzul al-qur’an). Persoalan sanad (rangkaian para
periwayat). Persoalan qira’at ( cara pembacaan al-qur’an). Persoalan kata-kata
al-qur’an. Persoalan makna-makna al-qur’an yang berkaitan dengan hukum.
Persoalan makna al-qur’an yag berkaitan dengan kata-kata al-quran.
B.
Saran
Demikianlah
makalah Ulumul Hadits yang membahas tentang “Hadits Maudhu” ini, semoga dapat
jadikan informasi untuk kita semua. Pemakalah menyadari masih banyak kekurangan
dalm makalah ini baik dari segi penulisan maupun isinya, oleh karena itu kami
harapkan saran dan kritikan dari teman-teman maupun dosen pengampu yang
bersifat membangun untuk lebik baik dimasa yang akan datang.
Akhirnya dengan
kerendahan hati pemakalah mengucapkan ribuan terimakasih atas semua pihak yang
membantu menyelesaikan makalah ini. Akhir kata billahitaufik walhidayah wassalamualaikum warahmatullahi
wabarakatuh.
DAFTAR PUSTAKA
Prof. Dr. H. Abdul Djalal, H.A, Ulumul Quran, Dunia Ilmu, Surabaya. 2000
Drs. M. Ag Taufiqurrohman,. Studi Ulumul Quran Telaah Atas Mushaf Utsmani,
Pustaka Setia. Bandung, 2003
M. Ag. Rosihan Anwar, Ulumul Quran, Pustaka Setia. Bandung,
2001
Syadali,
Ahmad dan Rofi’i, Ahmad, ‘Ulumul Qur’an I,
Bandung : CV Pustaka Setia, 2000.
Syakur
Sf, M, ‘Ulumul al-Qur’an, semarang :
PKPI2-FAI Universitas Wahid Hasyim, 2007.
Syaikh
Manna' Al-Qatthan, Pengantar Ilmu
Al-Qur'an, Jakarta Timur : Pustaka Al-Kautsar, 2006.
No comments:
Post a Comment